Jumat, 13 Januari 2017

Awali Langkahmu dengan Kaki Kanan

Tidak ada pekerjaan yang dilakukan tanpa terbersit sedikitpun di dalam hati untuk melakukannya. Sesuatu yang muncul di dalam hati ketika mulai melakukan sesuatu, itulah yang dinamakan niat. Suatu pekerjaan jika dimulai dengan niat yang baik, maka akan baik pula hasilnya. Sebaliknya, jika dimulai dengan niat yang buruk maka akan buruk pula hasilnya. Karena dalam melakukan apapun, niat adalah hal yang pertama dan utama dalam menentukan proses dan hasil dari apa yang dilakukan.
Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam hadisnya:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya."

Jadi, niat menempati posisi paling awal dalam suatu perbuatan. Seseorang yang ke sekolah dengan niat menuntut ilmu, maka yang akan ia dapatkan adalah ilmu pengetahuan dari pelajaran di sekolah. Namun jika ke sekolah hanya karena sekadar memenuhi daftar hadir, maka ia tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan dari pelajaran di sekolah. Seorang hamba yang berniat dengan ikhlas dalam beribadah (shalat, zakat, dan sebagainya) karena Allah, maka ia akan memperoleh keridhaan dari Allah Swt. Sebaliknya, seorang hamba yang melaksanakan ibadah karena ingin dipandang sebagai 'abid, maka ibadahnya tidak akan beroleh apa-apa (sia-sia).

Niat tidak hanya diproklamirkan di dalam hati, melainkan harus beriringan dengan  langkah awal perbuatan. Sebagaimana ta'rif atau definisi dari niat itu sendiri yaitu:
قصد شيء مقترنا بفعله
"Menyengaja memperbuat sesuatu serempak dengan memperbuat sesuatu itu."
Jadi tidak dinamakan niat apabila tidak disertakan dengan perbuatan itu sendiri, karena niat itu merupakan satu kesatuan antara hati dan perbuatan.


Kata-kata bijak:
"Nasibmu ditentukan langkah-langkah pertama, maka perbaikilah langkah pertamamu. Langkah pertamaku memang sesat yaitu menuju hutan, maka ke mana aku melangkah aku berhadapan dengan hutan-hutan yang membingungkan. Maka pakailah peta (pengetahuan) sebelum melangkah agar selamat sampai tujuan harapanmu. Pakailah pelita apabila gelap agar terang yang baik dan yang buruk. Pakailah pegangan hidup yang kuat sebelum engkau menjabat sebagai manusia hebat yaitu manusia yang tahu kemanusiaan. Hanya manusia yang tahu harga dirinya ia yang akan berhasil mencapai tujuannya. Ingatlah engkau dilahirkan dengan merdeka dan jangan engkau jual harga dirimu sebagai budak di kemudian harinya."
(Abdullah Masrur M.H.)