Minggu, 15 Januari 2017
Jumat, 13 Januari 2017
Awali Langkahmu dengan Kaki Kanan
Tidak ada pekerjaan yang dilakukan tanpa terbersit sedikitpun di dalam hati untuk melakukannya. Sesuatu yang muncul di dalam hati ketika mulai melakukan sesuatu, itulah yang dinamakan niat. Suatu pekerjaan jika dimulai dengan niat
yang baik, maka akan baik pula hasilnya. Sebaliknya, jika dimulai
dengan niat yang buruk maka akan buruk pula hasilnya. Karena dalam
melakukan apapun, niat adalah hal yang pertama dan utama dalam
menentukan proses dan hasil dari apa yang dilakukan.
Nabi Muhammad Saw.
bersabda dalam hadisnya:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Jadi, niat menempati posisi paling awal dalam suatu perbuatan. Seseorang yang ke sekolah dengan niat menuntut ilmu, maka yang akan ia dapatkan adalah ilmu pengetahuan dari pelajaran di sekolah. Namun jika ke sekolah hanya karena sekadar memenuhi daftar hadir, maka ia tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan dari pelajaran di sekolah. Seorang hamba yang berniat dengan ikhlas dalam beribadah (shalat, zakat, dan sebagainya) karena Allah, maka ia akan memperoleh keridhaan dari Allah Swt. Sebaliknya, seorang hamba yang melaksanakan ibadah karena ingin dipandang sebagai 'abid, maka ibadahnya tidak akan beroleh apa-apa (sia-sia).
Niat tidak hanya diproklamirkan di dalam hati, melainkan harus beriringan dengan langkah awal perbuatan. Sebagaimana ta'rif atau definisi dari niat itu sendiri yaitu:
قصد شيء مقترنا بفعله
"Menyengaja memperbuat sesuatu serempak dengan memperbuat sesuatu itu."
Jadi tidak dinamakan niat apabila tidak disertakan dengan perbuatan itu sendiri, karena niat itu merupakan satu kesatuan antara hati dan perbuatan.
Kata-kata bijak:
"Nasibmu ditentukan langkah-langkah pertama, maka perbaikilah langkah
pertamamu. Langkah pertamaku memang sesat yaitu menuju hutan, maka ke
mana aku melangkah aku berhadapan dengan
hutan-hutan yang membingungkan. Maka pakailah peta (pengetahuan)
sebelum melangkah agar selamat sampai tujuan harapanmu. Pakailah pelita
apabila gelap agar terang yang baik dan yang buruk. Pakailah pegangan
hidup yang kuat sebelum engkau menjabat sebagai manusia hebat yaitu
manusia yang tahu kemanusiaan. Hanya manusia yang tahu harga dirinya ia
yang akan berhasil mencapai tujuannya. Ingatlah engkau dilahirkan dengan
merdeka dan jangan engkau jual harga dirimu sebagai budak di kemudian
harinya."
(Abdullah Masrur M.H.)
Langganan:
Postingan (Atom)